Satwa Air Sungai Segah, Banyak Mati Penyebab

BERAU-Melalui akun Youtubenya, Magus Handayani, lebih akrab disapa Mas Gondrong, pria kelahiran Tulung Agung, tinggal di Kampung Labanan Jaya, menceritakan suasana saat kejadian di Sungai Segah Kampung Labanan Jaya, JL. Raja Wali, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Satwa Air tawar banyak mati, meski kondisi air terlihat jernih. 

Mendengar kabar tersebut, awak Media Kabupaten Berau menyambangi Mas Gondrong dirumahnya, di Labanan Jaya JL. Mangga Besar, untuk bersama-sama

menelusuri ke tempat tersebut, sekitar jam 15.00 sudah sampai di tepian Sungai Segah ditempat ditemukan banyak ikan mati, Senin (11/11/2019).

Magus Handayani menjelaskan, awalnya ia ke sungai, untuk memancing, ia heran melihat sungai terlihat jernih dan orang-orang membawa serokan sungai, untuk menangkap ikan. 

Dari hasil penulusuran, ternyata ada yang tidak beres, ikan-ikan pada mati.

"Ikan mati tersebut, diambil oleh warga, ada Ikan Marsapi atau Ikan Sidat, Ikan Pari, dan lainnya yang diduga mabuk di air sungai dan mati," ungkapnya.

"Kami heran, kok diair jernih ini ikan pada mati, penyebabnya juga kami kurang paham, karena kami bukan bidangnya untuk meneliti itu," tegas Mas Gondrong sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, Kejadian ini sudah 2 kali terjadi, kalau tidak salah yang pertama di Tahun 2015, dan sekarang ini terjadi lagi, terangnya.

Selain sebagai tempat memancing, Sungai Segah ini juga dijadikan sumber kehidupan oleh warga sekitar.

seorang warga Kampung Labanan Jaya mengungkapkan, Nuraini warga RT.5 Kampung Labanan Jaya mengatakan, air sungai Segah dijadikan sumber kehidupan. Diantaranya, untuk mandi, mencuci dan bahkan untuk dikonsumsi atau diminum.

"Kami khawatir dengan kondisi ini, selain ikan yang mati, kemarin ada juga 3 ekor Buaya ditemukan mati didekat tongkang muatan kayu-kayu disana, selain itu dipakai mandi badan terasa gatal seluruh tubuh, tiap malam kami menggaruk," ujarnya sambil memperaktikan dengan garukan dikepala. 

"Ada teman kami disebalah sana, sampai hancur kulitnya selama tiga hari, semenjak air sungai Segah berubah warnga.  Karena sebelumnya air sungai Segah tidak seperti ini walaupun terlihat hitam, masih nyaman dipakainya," tandasnya.

Oleh karena itu, Mas Gondrong dan Ibu Nuraini meminta respon cepat dan melakukan penelitian serta ditindak lanjuti dari Pemerintah Kabupaten Berau, supaya permasalahan ini teratasi. 

Penulis: Fadli.