Awas Makanan Beracun dan Komestik Palsu Beredar Luas

SAMARINDA - Peredaran makanan dan kosmetik palsu kian merebak di pasaran. Untuk itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mewanti-wanti kepada masyarakat agar semakin cerdas dalam mengonsumsi bahan pangan dan penggunaan obat-obatan yang berhubungan dengan kecantikan.

Salah satu cara yang dilakukan BPOM adalah menggelar seminar “Cerdas Mengkonsumsi Pangan dan

Menggunakan Kosmetik”, di Gedung Bundar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Jumat (8/11).

Acara yang dihadiri sekitar dari 200 orang perempuan dari berbagai komunitas , mahasiswa, dan masyarakat umum ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Kasubdit Pengawasan Keamanan dan Mutu Kosmetik BPOM Tita Nursjafrida, dan Kasubdit Inspeksi Pangan Risiko Rendah BPOM Dina Mariana.

Kepala Balai Besar POM Samarinda Leonard Duma,  dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat tiga pilar penting dalam proses pengawasan.  Pertama adalah pelaku usaha dalam hal ini adalah produsen.

Selanjutnya adalah pemerintah, harus membuat standar dan aturan sehingga dipatuhi oleh para produsen. Terakhir adalah kecerdasan masyarakat. Karena keputusan membeli atau tidak ada pada masyarakat.

BPOM pun terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga dapat memahami produk yang bagus dan aman untuk dikonsumsi atau tidak. Demikian masyarakat mampu menjadi konsumen yang cerdas dalam menentukan pilihannya.

"Kalau konsumen sudah paham maka dapat melindungi diri dan keluarga dari bahaya makanan yang tidak sehat," paparnya.

Sementara itu, Hetifah Sjaifudian, secara khusus mengapresiasi kerjasama antara DPR dengan BPOM.

Ia berharap dengan acara seperti ini, masyarakat tercerahkan, dan memeroleh pengetahuan tentang memilih obat serta makanan.

Anggot DPR RI dari Kalimantan Timur ini menambahkan, pentingnya mendukung pangan berkelanjutan. Termasuk mengatur pola makan sehat, dengan meningkatkan konsumsi pangan nabati, reorientasi prioritas pertanian dari produksi massal ke produksi pangan sehat. Hingga ke intensifikasi produksi pangan berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Hal ini sesuai dengan tujuan kedua dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.

“SDGs menargetkan untuk mengeliminasi segala bentuk kelaparan dan malnutrisi di 2030. Dengan memastikan semua orang mendapatkan makanan bergizi sepanjang tahun,” tambahnya.

Lebih lanjut, dengan menerapkan aspek keberlanjutan dalam pangan, maka diharapkan dapat tercipta pola kehidupan yang sehat di masyrakat, dan mendukung kesejahteraan bagi semua di segala usia.

Dengan begitu, menurut Hetifah, kita mewujudkan salah satu tujuan dari sila ke lima dalam Pancasila. Kasubdit Pengawasan Keamanan dan Mutu Kosmetik BPOM Tita Nursjafrida,  masyarakat harus memastikan bahwa produk yang digunakan memiliki izin.

Ada cara yang dapat dilakukan yakni, menggunakan rumus KLIK. Yakni mengecek kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa.

Selan itu, masyarakat diharapkan dapat melaporkan ke BPOM apabila ada kegiatan produksi atau beredarnya kosmetik ilegal yang mengandung bahan berbahaya. 

Liputan: Tim Redaksi